Pada artikel kali ini saya akan membahas bagiamana Hubungan pemimpin terhadap pengembangan karir terhadap kinerja pegawai melalui komunikas dan motivasi yang di berikan oleh pemimpin. Mula - mula saya akan menjelaskan satu persatu arti dari judul diatas dan terakhir saya akan menarik kesimpulan serta saran.
BAB I
Pendahuluan
Hubungan Motivasi pemimpin terhadap kinerja Pegawai / Karyawan dan Pengembangan Karir terhadap Pegawai / Karyawan.
BAB III
Pendahuluan
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau
praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang
efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting
misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.
Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti
Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan
sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat
pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang
mereka inginkan.
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif
yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka
peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y
Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah
alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh
seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat
diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai
apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat
yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam
percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya
memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada
perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang
mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang
mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait
dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut
dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai
Pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir (Handoko, 1997:78). Sedangkan menurut Manurung (1989:66), pada hakekatnya pengembangan karir merupakan suatu kondisi tertentu yang berubah menjadi bentuk atau keadaan yang baru menuju ke arah positif (sesuai dengan yang dikehendaki), dan perubahan tersebut berkaitan dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Terjadinya perubahan tersebut diiringi juga dengan bertambahnya tanggung jawab dan peningkatan hasil kerja atau produktivitas baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengembangan karir berpengaruh dalam menciptakan kepuasan karyawan, pengembangan karir juga merupakan hal yang krusial karena manajemen dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya dan membangun kepuasan yang lebih tinggi (Rivai 2004:299). Menurut Flippo dalam Danta (2003:3), bahwa karyawan yang mempunyai persepsi positif terhadap pengembangan karirnya dalam perusahaan, cenderung mempunyai kepuasan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Kemajuan karir sebagian besar tergantung pada prestasi kerja yang baik dan etis. Asumsi kinerja yang baik melandasi seluruh aktivitas pengembangan karir. Ketika kinerja dibawah standar, dengan mengabaikan upaya-upaya pengembangan karir lain, bahkan tujuan karir yang paling sederhana sekalipun biasanya tidak bisa dicapai. Kemajuan karir umumnya terletak pada kinerja dan prestasi (Rivai, 2004:291).
BAB II
ISI
ISI
Hubungan Kepemimpinan, Komunikasi, Motivasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai
Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab dalam mengelola sebuah perusahaan, dan pemimpin harus mengerti bagaimana melihat kinerja pegawai yang baik dan yang buruk.Untuk membangun hubungan yang harmonis antara pimpinan dan karyawan
membutuhkan banyak kecerdasan, mulai dari kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, kecerdasan komunikasi dan kecerdasan tanggung
jawab. Pimpinan berfungsi untuk mengkoordinasikan semua kekuatan
organisasi untuk mencapai misi, visi, strategi, dan tujuan organisasi;
sedangkan karyawan berfungsi membantu tanggung jawab pimpinan dengan
sepenuh hati agar visi, misi, strategi, dan tujuan organisasi dapat
diwujudkan sesuai rencana dan harapan. Persoalannya, sering sekali
pimpinan dan karyawan tidak selalu mampu menyatu dan mencair dalam satu
kekuatan yang utuh dan pasti dalam meraih semua impian organisasi.
Pimpinan
harus memiliki mind set dan perilaku untuk membantu karyawan mencapai
kinerja dan prestasi maksimal dengan cara-cara persuasif. Pimpinan hanya
boleh menggunakan kekuasaannya dalam hal membuat keputusan dan
mengarahkan karyawan ke visi, misi, dan tujuan organisasi. Tapi dalam
hubungan kerja sehari-hari, pimpinan haruslah berperan sebagai orang tua
yang membimbing setiap karyawan melalui sikap baik dan kasih sayang.
Demikian juga dengan karyawan, para karyawan harus secara ikhlas dan
cerdas mengarahkan seluruh energi, potensi, dan kekuatan dirinya untuk
membantu kesuksesan tanggung jawab pimpinan. Hubungan yang tulus,
ikhlas, dan mensyukuri haruslah menjadi modal yang kuat dalam menyatukan
semua perbedaan di dalam organisasi.
Seorang pemimpin juga harus bisa berkomunikasi dengan para pegawai nya, dalam hal ini pemimpin dan pegawai bentuk komunikasi nya adalah komunikasi Vertikal. Ini adalah bentuk - bentuk komunikasi :
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2. Komunikasi horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi Diagonal bisa disebut komunikasi silang.
Komunikasi
dalam organisasi atau perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dalam
loyalitas antar pegawai.
2. Meningkatkan semangat kerja para pegawai.
3. Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai.
4. Semua jajaran pimpinan dapat mengetaui
keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian
operasional yang efisien.
5. Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan,
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pimpinan organisasi.
6. Semua informasi yang dibutuhkan pegawai dapat
dengan cepat dan tepat diperoleh.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab semua
pegawai.
8. Menimbulkan saling pengertian diantara
pegawai.
9. Meningkatkan kerjasama diantara pegawai.
10. Meningkatkan semangat korp dikalangan para
pegawai. Hubungan Motivasi pemimpin terhadap kinerja Pegawai / Karyawan dan Pengembangan Karir terhadap Pegawai / Karyawan.
Keberadaan karyawan tentunya menjadi salah satu poin penting ketika
Anda menjalankan sebuah usaha. Berbagai pekerjaan operasional maupun
manajerial akan terasa lebih ringan, dengan adanya dukungan dari para
karyawan.
Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para karyawan, sudah sepantasnya bila Anda terus membangun hubungan baik antara karyawan dan perusahaan yang Anda pimpin. Karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan bisnis yang Anda bangun.
Pentingnya peran karyawan terhadap perkembangan usaha, mendorong sebagian besar pemimpin perusahaan untuk selalu memotivasi para karyawan agar bisa bekerja secara optimal. Sebab, semakin bagus performa yang diberikan para karyawan, maka semakin besar pula peluang bagi sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesannya.
Lalu, langkah apa saja yang bisa digunakan para pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan?
Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para karyawan, sudah sepantasnya bila Anda terus membangun hubungan baik antara karyawan dan perusahaan yang Anda pimpin. Karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan bisnis yang Anda bangun.
Pentingnya peran karyawan terhadap perkembangan usaha, mendorong sebagian besar pemimpin perusahaan untuk selalu memotivasi para karyawan agar bisa bekerja secara optimal. Sebab, semakin bagus performa yang diberikan para karyawan, maka semakin besar pula peluang bagi sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesannya.
Lalu, langkah apa saja yang bisa digunakan para pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan?
- Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training
- Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi
- Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
- Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari keterangan artikel diatas peran pemimpin sangat penting dalam suatu perusahaan bagaimana pemimpin harus menunjukan kepemimpinan nya dengan melalui cara berkomunikasi, memberi motivasi dan bagaimana pemimpin mengembangkan kinerja pegawai dengan cara pelatihan - pelatihan yang akan di buat oleh pemimpin itu sendiri yang nanti nya akan mendapatkan Pegawai / Karyawan yang berkualitas bagi perusahaan.
Saran :
Untuk pemimpin harus sering turun kelapangan agar mengawasi pegawai / karyawan itu sendiri lalu pemimpin meberikan Training untuk para pegawai nya agar pegawai itu menjadi handal dalam melakukan pekerjaan nya di perusahaan yang dipimpin itu. Dan pemimpin harus empati terhadap pegawai nya agar tau permasalahan pegawai yang sedang turun kualitas bekerja nya yang nanti nya karir pegawai tersebut menurun.
Refrensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
- http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-pengembangan-karir-terhadap-kinerja-karyawan-melalui-kepuasan-kerja-studi-pada-karyawan-pt-taspen-cabang-malang-intan-kumala-dewi-45742.html
- http://djajendra-motivator.com/?p=2017
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
- http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
- http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-pengembangan-karir-terhadap-kinerja-karyawan-melalui-kepuasan-kerja-studi-pada-karyawan-pt-taspen-cabang-malang-intan-kumala-dewi-45742.html
- http://djajendra-motivator.com/?p=2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar