Minggu, 29 Juni 2014

Budaya Organisasi



Nama : Fajar Sodhiq Fadhillah
Kelas : 2KA36
NPM : 12112729

Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.

 Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.

Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817

Tipologi Budaya Organisasi

Luthans (1992) memaparkan karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:
  1. Peraturan-peraturan perilaku yang harus dipenuhi 
  2. Norma-norma 
  3. Nilai-nilai yang dominan 
  4. Filosofi 
  5. Aturan-aturan 
  6. Iklim organisasi.
Semua karakteristik budaya organisasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, dalam arti bahwa unsur-unsur tersebut mencerminkan budaya yang berlaku dalam suatu jenis organisasi, baik yang berorientasi pada pelayanan jasa maupun organisasi yang menghasilkan produk barang.
Robbins (1990) mengemukakan 10 karakteristik budaya organisasi, yaitu:
  1. Inisiatif individu 
  2. Toleransi terhadap risiko 
  3. Pengarahan 
  4. Integrasi 
  5. Dukungan manajemen 
  6. Pengawasan 
  7. Identitas 
  8. Sistem penghargaan 
  9. Toleransi terhadap konflik 
  10. Pola komunikasi.

Kreativitas Individu, dan Team
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah  kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada yang mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan aktivitas baru dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.
Berikut ini kami sajikan beberapa pengertian kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli:
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
  • Pengertian Kreativitas Menurut  James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
  • Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Sedangkan Kreativitas Team adalah Kemampuan dan pikiran para anggota dimana anggota tujuan nya sama yaitu untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Inovasi dan Proses Inovasi
Inovasi adalah sebuah proses pembaruan dalam unsur kebudayaan masyarakat, yakni teknologi. Inovasi berarti penemuan baru dalam teknologi manusia. Dalam pengertian yang lain, inovasi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Orang yang  melakukan inovasi disebut inovator. Sesuatu hal yang inovatif haruslah bermanfaat bagi sang inovator atau orang lain. Umumnya, inovasi dibedakan atas inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) dan inovasi yang terjadi tanpa disengaja (discovery). Invention adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang telah ada. Sedangkan, discovery adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan memanfaatkan hasil inovasi tersebut.
Dari pengertian inovasi di atas, maka sesuatu dikatakan inovatif apabila memenuhi ketiga syarat sebagai berikut:
  • Baru.
  • Berbeda dari yang sudah ada.
  • Bermanfaat bagi inovator dan orang lain.
Pengertian inovasi hampir sama dengan pengertian kreatif. Satu  hal penting yang menjadi pembeda kedua istilah tersebut adalah tidak semua orang memiliki sikap inovatif. Kreativitas adalah naluri sejak lahir, sedangkan inovasi muncul apabila kreativitas terus diasah dan dikembangkan. Inovasi dapat menyebabkan perubahan dalam bidang-bidang lain dalam masyarakat. Contoh, penemuan dalam bidang teknologi pertanian tentu akan mempengaruhi teknik atau cara petani mengolah pertaniannya.

MODEL PROSES INOVASI
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individual atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain, tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.
Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta perubahan apa saja yang terjadi dalam proses inovasi, maka hasilnya dikemukakan pentahapan proses inovasi.
Di bawah ini akan diuraikan berbagai macam model pentahapan dalam proses inovasi yang berorientasi pada individu maupun yang berorientasi pada organisasi.
Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada individual:
Lavidge & Steiner
(1961)
Colley
(1961)
Rogers
(1962)
Robertson
(1971)
Menyadari
Belum menyadari
Menyadari
Persepsi tentang masalah
Mengetahui
Menyadari
Menaruh perhatian
Menyadari
Menyukai
Memahami
Menilai
Memahami
Memilih
Mempercayai
Mencoba
Menyikapi
Mempercayai
Mengambil tindakan
Menerima (adopsi)
Mengesahkan
Membeli


Mencoba



Menerima (adaption)



Disonasi

Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada organisasi:

Milo
(1971)
Shepard
(1967)
Hage & Arken
(1970)
1.      Konseptualisasi
1.    Penemuan ide
1.  Evaluasi
2.      Tentatif adopsi
2.    Adopsi
2.  Inisiasi
3.      Penerima sumber
3.    Implementasi
3.  Implementasi
4.      Implementasi

4.  Rutinisasi
5.      Institusionalisasi



Wilson
(1966)
Zatlman Duncan & Holbek
1. Konsepsi perubahan
I. Tahap permulaan (inisiasi)
2. Pengusaha perubahan
      a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
3. Adopsi dan implementasi
      b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi

      c. Langkah keputusan

II.Tahap implementasi

      a. Langkah awal implementasi

      b. Langkah kelanjutan pembinaan
      Pada model proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek disebutkan bahwa proses inovasi terdiri dari dua tahap yaitu, tahap permulaan dan tahap implementasi. Berikut ini akan dijelaskan tahap inovasi tersebut.
I.    Tahap Permulaan
a)   Langkah pengetahuan dan kesadaran
Proses inovasi diawali dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh si penerima inovasi. Dari pengetahuan yang diperolehnya timbul kesadaran akan adanya inovasi. Jika dikaitkan dengan organisasi bahwa dengan adanya pengetahuan yang dimiliki orang-orang yang ada dalam organisasi, dimana mereka melihat adanya kesenjangan dalam organisasinya.
b)   Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
Dalam tahap ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dan dimensi sikap yang ditunjukkan terhadap adanya inovasi yaitu, sikap terbuka terhadap inovasi dan memiliki persepsi tentang potensi inovasi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang menunjukkan potensi inovasi. Ini ditandai dengan adanya kemampuan untuk menggunakan inovasi yang telah mengarah pada keberhasilan menggunakan inovasi di masa lalu. Adanya komitmen/ kemauan untuk bekerja dan menggunakan inovasi dan sikap untuk menghadapi masalah yang timbul dalam menerapkan inovasi.
c)   Langkah pengambilan kesimpulan
Pada langkah ini si penerima inovasi mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang diterapkan. Sehingga tidak mengakibatkan kerugian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar