Nama : Fajar Sodhiq Fadhillah
Kelas : 2KA36
NPM : 12112729
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang.
Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817
Tipologi Budaya Organisasi
Luthans (1992) memaparkan karakteristik
budaya organisasi sebagai berikut:
- Peraturan-peraturan perilaku yang harus dipenuhi
- Norma-norma
- Nilai-nilai yang dominan
- Filosofi
- Aturan-aturan
- Iklim organisasi.
Semua
karakteristik budaya organisasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya, dalam arti bahwa unsur-unsur tersebut mencerminkan budaya yang
berlaku dalam suatu jenis organisasi, baik yang berorientasi pada pelayanan
jasa maupun organisasi yang menghasilkan produk barang.
Robbins (1990) mengemukakan 10 karakteristik budaya
organisasi, yaitu:
- Inisiatif individu
- Toleransi terhadap risiko
- Pengarahan
- Integrasi
- Dukungan manajemen
- Pengawasan
- Identitas
- Sistem penghargaan
- Toleransi terhadap konflik
- Pola komunikasi.
Kreativitas Individu, dan Team
Dalam KBBI, kreatif
didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru.
Pada intinya pengertian
kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam
karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif
berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian
kreativitas, misalnya ada yang mengartikan kreativitas sebagai upaya
melakukan aktivitas baru dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap
bahwa kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.
- Pengertian Kreativitas Menurut Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
- Pengertian Kreativitas Menurut James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
- Pengertian Kreativitas Menurut Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
- Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
- Pengertian Kreativitas Menurut Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
Sedangkan Kreativitas Team
adalah Kemampuan dan pikiran para anggota dimana anggota tujuan nya sama yaitu
untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Inovasi dan Proses Inovasi
Inovasi adalah sebuah proses pembaruan
dalam unsur kebudayaan masyarakat, yakni teknologi. Inovasi berarti
penemuan baru dalam teknologi manusia. Dalam pengertian yang lain,
inovasi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal
baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal
sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi
disebut inovator. Sesuatu hal yang inovatif haruslah bermanfaat bagi
sang inovator atau orang lain. Umumnya, inovasi dibedakan atas inovasi yang
terjadi karena sengaja (invention) dan inovasi yang terjadi tanpa
disengaja (discovery). Invention adalah proses munculnya suatu
hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang telah ada. Sedangkan, discovery
adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery
dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan
memanfaatkan hasil inovasi tersebut.
Dari pengertian
inovasi di atas, maka sesuatu dikatakan inovatif apabila memenuhi ketiga
syarat sebagai berikut:
- Baru.
- Berbeda dari yang sudah ada.
- Bermanfaat bagi inovator dan orang lain.
Pengertian
inovasi hampir sama
dengan pengertian kreatif. Satu hal penting yang menjadi pembeda kedua istilah
tersebut adalah tidak semua orang memiliki sikap inovatif. Kreativitas adalah
naluri sejak lahir, sedangkan inovasi muncul apabila kreativitas terus diasah
dan dikembangkan. Inovasi dapat menyebabkan perubahan dalam bidang-bidang lain
dalam masyarakat. Contoh, penemuan dalam bidang teknologi pertanian tentu akan
mempengaruhi teknik atau cara petani mengolah pertaniannya.
MODEL PROSES
INOVASI
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh individual atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi
sampai menerapkan (implementasi) inovasi. Berapa lama waktu yang dipergunakan
selama proses itu berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu
dengan yang lain, tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap
inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu
terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.
Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mencoba
mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan individu selama proses itu
berlangsung serta perubahan apa saja yang terjadi dalam proses inovasi, maka
hasilnya dikemukakan pentahapan proses inovasi.
Di bawah ini akan diuraikan berbagai macam model
pentahapan dalam proses inovasi yang berorientasi pada individu maupun yang
berorientasi pada organisasi.
Beberapa
Model Proses Inovasi yang berorientasi pada individual:
Lavidge & Steiner
(1961)
|
Colley
(1961)
|
Rogers
(1962)
|
Robertson
(1971)
|
Menyadari
|
Belum menyadari
|
Menyadari
|
Persepsi tentang masalah
|
Mengetahui
|
Menyadari
|
Menaruh perhatian
|
Menyadari
|
Menyukai
|
Memahami
|
Menilai
|
Memahami
|
Memilih
|
Mempercayai
|
Mencoba
|
Menyikapi
|
Mempercayai
|
Mengambil tindakan
|
Menerima (adopsi)
|
Mengesahkan
|
Membeli
|
|
|
Mencoba
|
|
|
|
Menerima (adaption)
|
|
|
|
Disonasi
|
Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada organisasi:
Milo
(1971)
|
Shepard
(1967)
|
Hage & Arken
(1970)
|
1. Konseptualisasi
|
1. Penemuan ide
|
1. Evaluasi
|
2. Tentatif adopsi
|
2. Adopsi
|
2. Inisiasi
|
3. Penerima sumber
|
3. Implementasi
|
3. Implementasi
|
4. Implementasi
|
|
4. Rutinisasi
|
5. Institusionalisasi
|
|
|
Wilson
(1966)
|
Zatlman Duncan & Holbek
|
1. Konsepsi perubahan
|
I. Tahap permulaan
(inisiasi)
|
2. Pengusaha perubahan
|
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
|
3. Adopsi dan implementasi
|
b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
|
|
c. Langkah keputusan
|
|
II.Tahap implementasi
|
|
a. Langkah awal implementasi
|
|
b. Langkah kelanjutan pembinaan
|
Pada model proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek
disebutkan bahwa proses inovasi terdiri dari dua tahap yaitu, tahap permulaan
dan tahap implementasi. Berikut ini akan dijelaskan tahap inovasi tersebut.
I.
Tahap Permulaan
a) Langkah
pengetahuan dan kesadaran
Proses
inovasi diawali dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh si penerima
inovasi. Dari pengetahuan yang diperolehnya timbul kesadaran akan adanya
inovasi. Jika dikaitkan dengan organisasi bahwa dengan adanya pengetahuan yang
dimiliki orang-orang yang ada dalam organisasi, dimana mereka melihat adanya kesenjangan
dalam organisasinya.
b) Langkah
pembentukan sikap terhadap inovasi
Dalam tahap
ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dan
dimensi sikap yang ditunjukkan terhadap adanya inovasi yaitu, sikap terbuka
terhadap inovasi dan memiliki persepsi tentang potensi inovasi yang ditandai
dengan adanya pengamatan yang menunjukkan potensi inovasi. Ini ditandai dengan
adanya kemampuan untuk menggunakan inovasi yang telah mengarah pada
keberhasilan menggunakan inovasi di masa lalu. Adanya komitmen/ kemauan untuk
bekerja dan menggunakan inovasi dan sikap untuk menghadapi masalah yang timbul
dalam menerapkan inovasi.
c)
Langkah pengambilan kesimpulan
Pada langkah
ini si penerima inovasi mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi
yang diterapkan. Sehingga tidak mengakibatkan kerugian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar