1. Jelaskan Pengertian
Kepemimpinan ?
2. Bagaimana Tipologi
Kepemimpinan ?
3. Sebutkan Faktor – Faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan !
4. Implikasi Manajerial
Kepemimpinan dalam organisasi ?
Soal diatas adalah yang
akan dibahas untuk artikel ini.
Arti
Kepemimpinan
Kepemimpinan
dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam
melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana
didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the
process of directing and influencing the task related activities of group members.
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi,
Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu
sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan
difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana
para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi
para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan
karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu,
pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga
orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin
mereka. Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari
kepemimpinan ini, yaitu:
1)
Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu,
serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa
tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)
2) Kepemimpinan
adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan
interaksi (Stogdill, 1974:411).
3)
Kepemimpinan
adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi ( Katz & Kahn,1978:528).
4)
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah
pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46)
5)
Kepemimpinan
adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha
kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)
Tipologi
Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin
yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih
dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda
dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara
untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang
tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
4. Tipe
Karismatik.
Hingga sekarang
ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang
kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy
adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada
waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak
dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5. Tipe
Demokratis.
Pengetahuan tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang
paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan
ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Secara implisit
tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah.
Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya
jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan
1. Keterampilan
dalam memimpin
Arti nya dalam menjadi
pemimpin pribadi kita harus siap dan mempunyai rasa ingin memimpin dan tau cara
menjadi pemimpin yang baik. Pada hakikat nya kepemimpinan adalah Proses mempengaruhi / memberi contoh
dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Ketarampilan
besosialisasi
Faktor kedua yang mempengaruhi
kepemimpinan yaitu Ketrampilan bersosialisasi. Pemimpin mampu berinteraksi
dengan para anggota kelompok nya agar bisa saling sharing mengenai tugas
kelompok dan usulan – usulan dari individu yang lain.
3. Keterampilan
Berkelompok
Pemimpin juga harus mempunyai
keterampilan ini karena ini sangat berpengaruh didalam kelompok nanti. Jika
pemimpin tidak ada keterampilan ini berarti pemimpin juga tidak mempunyai point
1 dan point 2 diatas.
4. Sikap
Pemimpin
Sikap pemimpin juga sebagai
kunci utama dikarenakan pemimpin itu harus jujur, bijaksana, dan harus bisa
berinteraksi dengan yang lain. Dan pemimpin juga membutuhkan sikap yang baik
untuk mengambil keputusan yang tepat.
Implikasi Kepemimpinan
v Kepemimpinan
berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para karyawan atau bawahan, para
karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari
pemimpin.
v Seorang pemimpin
yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya
untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari:
Hadiah, hukuman, otoritas dan charisma.
v Pemimpin harus
memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap bertanggung jawab yang tulus,
pengetahuan, keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan, kepercayaan pada
diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.
v Kepemimpinan sering
disamakan dengan managemen, kedua konsep tersebut berbeda. Perbedaan antara
pemimpin dan manager dinyatakan secara jelas oleh Bennis dan Nannus (1995).
Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang benar, sedangkan manager memusatkan perhatian
pada mengerjakan secara tepat. Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki
bersandar pada tembok secara tepat, sedangkan managemen mengusahakan agar kita
mendaki tangga seefisien mungkin.
Sumber :
- Didik Supriyanto, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) STAI Taruna Surabaya
- http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/kepemimpinan.pdf
- http://blog.sivitas.lipi.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar