KAMUS BESAR
BAHASA INDONESIA
Kelompok adalah
kumpulan orang, binatang, dan sebagainya, kelompok adalah golongan
tertentu (profesi, aliran, lapisan masyarakat, dan sebagainya), Kelompok
merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat
istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Menurut beberapa ahli
pengertian Kelompok adalah:
1.
ROBBINS
(PEARSON)
kelompok adaah alat implementasi yang sangat efektif.
2.
ACHMAD
S. RUKY
Kelompok adalah sejumlah orang
yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara
psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka
sebagai suatu kelompok.
3.
ROBERT K.
MERTON
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
4.
WILA HUKY
kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua
orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
Karakteristik
Kelompok
Karakteristik Umum
Kelompok
ada dua karakteristik yang
melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran.
Yang akan dibahas dalam tulisan
ini adalah tentang norma.
Norma
adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok,
yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di
antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan
lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan.
Karakteristik
Kelompok, beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri –
ciri, yaitu :
1.
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2.
Adanya interaksi yang terus menerus
3.
Adanya pengembangan identitas kelompok
4.
Adanya norma – norma kelompok
5.
Adanya diferensiasi peran
6.
Peran yang saling tergantung
7.
Produktivitas bertambah atau meningkat
8.
Saling membagi tujuan yang sama
Proses
terjadinya kelompok
Perasaan=Motivasi=Tujuan=Interaksi=Pembentukan=Perpecahan=Penyesuaian=
Perubahan=Perasaan”
Karakteristik atau ciri suatu
Kelompok menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu:
1)
Persepsi
dan kognisi anggota kelompok
2)
Motivasi
dan kebutuhan kepuasan (need satisfaction)
3)
Tujuan
kelompok (Group Goals)
4)
Organisasi
Kelompok
5)
Ada
ketergantungan antara anggota kelompok
6)
Interaksi
Selain itu karakteristik kelompok
adalah 1). Adanya interaksi, 2) adanya struktur, 3).
Kebersamaan, 4). Adanya tujuan,
5) ada suasana kelompok, 6) dan adanya dinamika
interdependensi.
Oleh sebab itu, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kelompok adalah unit komunitas
yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang memiliki suatu kesatuan tujuan dan
pemikiran serta integritas antar
anggota yang kuat.
Tahapan atau perkembangan
Kelompok
1. Forming
Ikatan
Perkembangan attraksi, Perubahan Informasi, Orientasi kedepan dan situasi
didalam kelompok. Dengan karakteristik hanya sementara, dan membutuhkan
perhatian para anggota dalam kelompok.
2. Storming
Konflik
antara sesama anggtoa dikarenakan saling ke tidak puasan dan ketidak setujuan
atas masing – masing pendapat atau usulan.
3. Norming
Ditahapan
ini para anggota kelompok mengembangkan keharmonian dan pembangunan peranan
serta hubungan sesama anggota dimana nanti nya akan saling bekerjasama.
4. Performing
Ditahap
ini para anggota kelompok akan berfokus terhadap hasil yang akan di
orientasikan kepublik. Serta menekankan anggota kelompok pada penampilan dan
produktivitas masing – masing anggota.
5. Ajouring
Ditahapan
ini Kelompok akan menghentikan semua kegiatan yang berkenaan dengan Tugas lalu
mengurangi ketergantungan antara sesama anggota dan menyelesaikan tugas mereka
secara masing – masing.
(Sumber; Tuckman,
1965: Tuckman &Jensen, 1977)
Kekuatan Kerjasama Kelompok (Team
Work)
Team work atau kerjasama kelompok
merupaka bentuk kerja berkelompok dimana para anggota saling membantu, saling
percaya, dan saling memberi usul agar tujuan kelompok mereka tercapai. Pada
dasar nya mereka adalah pribadi masing – masing yang akan menjadi satu tujuan,
tujuan mereka juga bukan tujuan secara pribadi melainkan tujuan bersama agar
kelompok itu berkembang. Saling mengerti dan saling mendukung adalah kunci
utama agar kelompok itu maju dan berkembang.
Hal
berharga yang didapat dari teamwork yaitu Great Greeting (GG). Dengan great
greeting terdapat 4 poin penting yaitu :
1. Eye
contact yang
dapat menimbulkan energi untuk bekerja sama seperti memiliki kedekatan antar
anggota sehingga akan bekerja lebih nyaman.
2. Smile
yang dapat
mencairkan suasana sehingga dapat membuat antar anggota mempunyai mood yang
baik
3. Hand
shaking dapat
menunjukkan sikap rendah hati sehingga tidak ada rasa “atasan dan bawahan”
4. Semangat pagi untuk menjaga
semangat tiap anggota agar tetap dapat bekerja dan mengeluarkan kemampuannya
secara maksimal
Prinsip dalam teamwork
Kontribusi
tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu
dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara
sistematis untuk mencapai tujuan bersama. Ketika berada dalam teamwork, segala
ego pribadi, harus disingkirkan. Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama. Sebuah prinsip
yang harus dipegang yaitu,”yang kuat menguatkan, yang lemah dikuatkan”. Prinsip
tersebut harus dipegang oleh masing-masing anggota dengan maksud agar semua
anggota dapat terangkul menjadi satu, dapat merasakan apa yang dirasakan orang
lain serta dapat memberi solusi bagi suatu permasalahan.
Membangun tim yang efektif
Dalam
membangun tim yang efektif ada beberapa point yang harus dijalankan agar
kerjasama kelompok itu berhasil, point nya yaitu :
·
Share
Value
Di point ini anggota team saling
bekerjasama, berbagi informasi, dan saling menyemangati antara sesama anggota.
·
Team
Competency
Kompetensi atau kemampuan suatu tim dapat dilatih untuk
meningkatkan kualitas dari tiap anggota agar tujuan bersama dapat tercapai.
·
Synergy
Merupakan bentuk
kerjasama win-win yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa
adanya perasaan kalah. Konsepnya yaitu berorientasi pada hasil dan positif,
perspektif beragam mengganti atau melengkapi paradigma, saling bekerjasama dan
bertujuan sama, tiap bagian berfungsi optimal serta ingat bahwa yang diinginkan
adalah “SUPERTEAM” bukan sekadar “SUPERMAN”.
·
Conflict
management and communication
Konflik yang tidak terseleaikan bisa menghancurkan
tim. Tim yang efektif belajar untuk memberikan feedback yang konstruktif,
asertif, tanpa adanya keinginan untuk balas menyerang sehingga perubahan
positif bisa terjadi. Syarat komunikasi efektif yaitu clear, action dan respect.
·
Leadership
Dalam suatu kelompok dibutuhkan jiwa pemimpin yang
dapat menunjukkan arah keteladanan atau integritas, menggerakkan kemampuan
orang-orang dan membangkitkan kemampuan.tugas pemimpin dalam tim adalah
membangun tim yang bisa CARE, COOPERATED, COMMITED.
Contoh dalam team work
Google
, Inc adalah sebuah perusahaan publik di bursa saham NASDAQ . Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin .
Besar
teamwork dimulai dengan visi yang jelas dan budaya yang tepat . Apa Google ,
Inc dimulai dengan adalah visi mereka tentang informasi yang jelas kepada dunia
. Menjaga dengan visi memberikan orang berarti apa yang mereka lakukan . Dengan
tidak adanya visi , mengapa melakukan apa-apa , mengapa bekerja di Google Inc ?
Saya percaya orang perlu memiliki makna dalam hidup mereka dan berusaha untuk
mendapatkan makna sehari-hari . Selain itu, Google Inc senilai budaya dan
bahkan memulai Budaya Chief Officer untuk mengembangkan dan memelihara budaya
untuk menjaga nilai-nilai inti perusahaan . Google Inc memiliki mereka "
Googleplex " . Ini adalah kantor utama yang memiliki kamar latihan , video
game , bobot , mesin dayung , dan berjalan pada daftar . Mereka bahkan
menyediakan makanan gratis 24/7 bagi karyawan mereka .
Anda
mungkin bertanya pada diri sendiri , apa ini harus dilakukan dengan kerja sama
tim . Mereka membangun budaya mereka melihat akan membantu mengubah dunia
dengan cara yang positif . Google Inc dibangun di atas kekuatan dari tim mereka
. Tim mereka bahkan memiliki nama untuk diri mereka sendiri , yang "
Googler " . Berapa banyak tim olahraga Anda tahu bahwa tidak punya nama?
Tidak ada yang dapat saya pikirkan dan saya tidak ingin bermain untuk tim tanpa
nama . Ini bukan bisnis jenis individu. Setiap anggota tim memiliki tempat
mereka . Apa ini memberitahu saya adalah bahwa Google Inc mengerti bahwa tim
mereka adalah kunci keberhasilan mereka . Itulah mengapa mereka memberikan
kembali kepada masing-masing anggota tim mereka sesuai paragraf sebelumnya .
Untuk memiliki tim yang hebat dan kerja sama tim yang sangat baik , Anda
membutuhkan visi besar yang dipercaya dan diinginkan untuk orang-orang .
Kemudian Anda perlu untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat tinggal visi .
Kepemimpinan di Google Inc kuat dan adalah murid-murid dari visi . Bila Anda memiliki
itu, Anda memiliki tim . Bahkan dengan Google , Inc membuat miliaran dan
miliaran dolar , mereka masih tetap ke akar visi dan budaya dengan memungkinkan
tim untuk menjadi inovatif dan kreatif dalam aktivitas kerja sehari-hari. Tim
besar yang dibangun pada premis ini dan itulah sebabnya orang-orang hebat dari
seluruh keinginan dunia untuk bagian dari tim Google Inc .
Implikasi manajerial
Implikasi
manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa
implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless
Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi
atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan
ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif. Implikasi
yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa
mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara
memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi
struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi
manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh
negara dimana perusahaan itu berada.
Implikasi
manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada
pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat
mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka
melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam
mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai
dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun
secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi
sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen. Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
- Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan
Formulasi kebijakan.
- implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Kemampuan
manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan
para bawahan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi, Dalam
organisasi yang besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan
seluruh bawahan relatif kecil sekali. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar
ruang lingkup operasinya nasional atau internasional. Dengan demikian, Kegiatan
mengintegrasikan, mengkoordonasikan dan menggerakkan para bawahan oleh team
leader sebagai manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada
manajer menengah dan manejer pengawas.
Kemampuan
manejerial itu sendiri adalah sesuatu yang tidak biasa. Kemampuan itu lahir
dari suatu proses yang panjangnya yang terjadi secara perlahan-lahan melalui
proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh
mana team kerja mereka mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini team
leader pimpinan di semua tingkatan haruslah mampu menunjukkan bahwa mereka
sanggup dekat secara emosional pada bawahan sehingga bawahan memberikan
dukungan dengan komitmen yang kuat pada team kerjanya.
Adanya
kinerja manajerial yang dihasilkan merupakan bukti bahwa mereka mampu memahami
secara jelas kinerja yang diharapkan dari kegiatan mereka. Kinerja tentu yang
diharapkan dari manajer akan menentukan peran yang disandang oleh team leader.
Kinerja dan peran yang diharapkan dari team leader akan menentukan bakat dan
kemampuan apa yang diperlukan untuk mewujudkan kinerja memalui peran yang
dimiliki oleh team leader tentang peran mereka yang tidak akan menghasilkan kinerja
tertentu yang diharapkan dari mereka, jika tidak disertai dengan usaha keras
mereka.
Dalam
dunia kerja yang sangat kompleks sekarang ini, orang tidak dapat bekerja
sendiri-sendiri sebagai single fighter, tapi saling bergantung satu sama lain
untuk mencapai kesuksesan. Kondisi ini membuat kemampuan manajerial seorang
team leader di tempat kerja menjadi bertambah penting. Trend teori-teori
manajemen modern pun juga mengarah kesana.
Berikut
beberapa contoh kasus yang melibatkan implikasi manajerial atau akibat dari
manajerial dalam kehidupan nyata beserta analisisnya :
Kasus I:
The Offended Colonel
Kasus
ini mengisahkan tentang seorang Profesor bernama Benjamin Cheever dan mahasiswanya
di Senior Commanding Officer Executive Institute. Pada suatu kesempatan, Prof.
Ben diberi kesempatan untuk memberikan kuliah kepada mahasiswanya yang berasal
dari kalangan militer. Ben memiliki ide baru berkaitan dengan cara memberikan kuliah. Ia berniat menerapkan metode
kasus yang lebih mementingkan diskusi dan adu argumentasi di dalam kelas yang
diberikannya. Awalnya Ben yakin bahwa metode yang akan diterapkannya akan
berhasil dengan kelasnya saat ini. Tetapi setelah berada di ruang kuliahnya, ia
menghadapi kenyataan metodenya sulit untuk dijalankan dengan baik, karena mahasiswa
cenderung tidak memiliki silang pendapat. Agar dapat menghidupkan suasana
diskusi, Ben kemudian merekayasa diskusi tersebut dengan caranya sendiri. Ia
melontarkan pendapat yang bersilangan dan berusaha membangkitkan semangat mahasiswanya.
Ben kadang-kadang juga menggunakan selipan kata-kata kotor dalam pendapatnya.
Diskusi berhasil berlangsung sesuai dengan cara tersebut. Namun di saat-saat
menjelang akhir sesi kuliahnya Ben mendapatkan pertanyaan dari seorang mahasiswa
mengenai kebiasaannya dalam menggunakan kata-kata kotor untuk mengemukakan gagasan/penyampaian
kuliah. Ben dengan cepat dapat berkelit bahwa pernyataan tersebut tidak
ditujukan kepada orang tertentu. Mahasiswi tersebut minta maaf, tetapi
melontarkan lagi satu pertanyaan, apakah Ben tidak merasa bersalah kepada
satu-satunya wanita yang menjadi
mahasiswinya di kelas tersebut dan tidakkah ia harusnya meminta maaf? Ben harus berpikir keras merespon kondisi yang belum diperkirakannya.
mahasiswinya di kelas tersebut dan tidakkah ia harusnya meminta maaf? Ben harus berpikir keras merespon kondisi yang belum diperkirakannya.
Kasus
II: Tiberg Company
Kasus
Tiberg Company menceritakan proses manajemen perusahaan yang dilakukan oleh Mr.
Porter. Ia baru saja diberi kewenangan baru untuk memimpin perusahaan yang
sedang mengalami masalah dengan pemesanan bahan baku untuk produksi. Tiberg
Company memiliki 20 pabrik yang tersebar di
Eropa dan Asia. Hampir setiap saat secara tidak terduga, perusahaan cabang/pabrik mengajukan pesanan bahan baku tambahan, sementara perusahaan induk sudah membuat kontrak pesanan untuk jangka waktu satu tahun. Penambahan mendadak tentu akan sangat menyulitkan. Porter kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan sentralisasi pemesanan. Pabrik diminta untuk menghitung dengan cermat keperluan seluruh bahan baku dan hal tersebut harus disampaikan kepada perusahaan induk sebelum perusahaan induk melakukan pemesanan kepada pemasok. Ide tersebut disampaikan kepada pimpinan tertinggi. Pimpinan menyetujui dan meminta agar Porter juga mengunjungi setiap pabrik untuk mengambil sendiri pesanan jika sampai batas waktu mereka tidak melaporkan pesanan. Porter merasa hal tersebut tidak perlu. Ia cukup mengirimkan surat kepada manajer setiap pabrik untuk hal itu. Ia melakukannya dan hasilnya setiap manajer pabrik menyambut baik gagasannya dan menjalankan sistem tersebut dengan baik.
Eropa dan Asia. Hampir setiap saat secara tidak terduga, perusahaan cabang/pabrik mengajukan pesanan bahan baku tambahan, sementara perusahaan induk sudah membuat kontrak pesanan untuk jangka waktu satu tahun. Penambahan mendadak tentu akan sangat menyulitkan. Porter kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan sentralisasi pemesanan. Pabrik diminta untuk menghitung dengan cermat keperluan seluruh bahan baku dan hal tersebut harus disampaikan kepada perusahaan induk sebelum perusahaan induk melakukan pemesanan kepada pemasok. Ide tersebut disampaikan kepada pimpinan tertinggi. Pimpinan menyetujui dan meminta agar Porter juga mengunjungi setiap pabrik untuk mengambil sendiri pesanan jika sampai batas waktu mereka tidak melaporkan pesanan. Porter merasa hal tersebut tidak perlu. Ia cukup mengirimkan surat kepada manajer setiap pabrik untuk hal itu. Ia melakukannya dan hasilnya setiap manajer pabrik menyambut baik gagasannya dan menjalankan sistem tersebut dengan baik.
Kasus
III : FV Holding Company
FV
Holding Company adalah salah satu anak perusahaan FV Trading yang bergerak
dalam bidang ekspor udang dari Filiphina ke Jepang. Perusahaan ini berkembang
pesat dan berkompetisi dengan sangat ketat dengan anak perusahaan yang lain
maupun kompetitor di luar grup perusahaan. Perusahaan menyadari dalam menjalani
kompetisi beberapa tahun terakhir telah terjadi kebocoran dana operasional yang
sangat besar, meskipun perusahaan tetap berjalan dan tingkat permintaan terus
bertambah. Masalahnya adalah pada berbagai biaya dan beban yang harus
ditanggung perusahaan dari bisnis yang dijalankan karena terjadi perbedaan
besar nilai mata uang antara di Philipina dengan Jepang. Improtir dari Jepang mengehndaki
penurunan harga, sementara jika hal itu dilakukan perusahaan akan mengalami
kerugian meskipun permintaan bertambah. Oleh sebab itu FV Holding perlu
meninjau kembali sistem operasinya, terutama berkaitan dengan alokasi jenis
usaha dan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Perhitungan dengan
pendekatan akuntansi manajemen
untuk keputusan manajerial harus dilakukan. Perusahaan melakukannya dengan menggunakan contoh pesanan dari Saki. Hasilnya sungguh mengejutkan, ternyata perusahaan tidak memperhitungkan banyak sekali cost driver, expense driver, dan potensi porfit.
untuk keputusan manajerial harus dilakukan. Perusahaan melakukannya dengan menggunakan contoh pesanan dari Saki. Hasilnya sungguh mengejutkan, ternyata perusahaan tidak memperhitungkan banyak sekali cost driver, expense driver, dan potensi porfit.
Kasus
IV: Nissan U Turn 1999 – 2001
Perusahaan
skala besar sekelas Nissan juga dapat mengalami masalah sulit berkaitan dengan
skala ekonominya dalam bersaing dengan kompetitor. Sejak tahun 1998, Nissan
mengidentifikasi banyak kerugian yang dialami dalam operasi perusahaan.
Penyebabanya adalah inefisiensi, terlalu banyak
sumberdaya yang dialokasikan untuk produksi dan pemasaran. Nissan kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan tugasnya banyak keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu
ini menuntut penyesuaian dari seluruh komponen perusahaan yang terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain: pengurangan jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning platform dan reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan, standarisasi keuangan internasional. Tantangan terbesar bagi Gohsn adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya. Hasilnya sangat menakjubkan bagi Nissan. Nissan berhasil mengatasi krisis, tetapi bagaimana kelanjutannya?
sumberdaya yang dialokasikan untuk produksi dan pemasaran. Nissan kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan tugasnya banyak keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu
ini menuntut penyesuaian dari seluruh komponen perusahaan yang terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain: pengurangan jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning platform dan reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan, standarisasi keuangan internasional. Tantangan terbesar bagi Gohsn adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya. Hasilnya sangat menakjubkan bagi Nissan. Nissan berhasil mengatasi krisis, tetapi bagaimana kelanjutannya?
Analisis Kasus
Dalam
keempat kasus terlihat dengan jelas bahwa manajemen terhadap aspek-aspek ekonomi
perusahaan menyangkut pengambilan keputusan oleh manajer untuk membuat
perusahaan tetap bergerak dalam koridor untuk menuju pada tujuannya. Keputusan
yang dibuat oleh manajer bukan suatu langkah mudah. Pembuatan keputusan dapat
dilakukan dengan cara intuitif maupun berdasarkan pada pengalaman emprik. Pada
keempat kasus, hampir tidak ada manajer yang membuat keputusan murni dengan
salah satu cara tersebut. Semuanya memadukan antara intuisi yang dimiliki
dengan pengalaman-pengalaman mereka secara empirik terkait dengan bidang tugasnya.
Walaupun demikian, asumsi-asumsi yang ditetapkan bisa saja tidak merupakan
suatu kewajaran. Asumsi tersebut berlaku dan dianggap tepat sesuai dengan
kondisi perusahaan atau lingkungan yang dipimpinnya.
Keputusan
yang dibuat para manajer boleh saja tidak populer, tetapi dapat juga mengikui
pola-pola umum. Untuk mendapatkan kompetensi utama dari perusahaan, kadang kala
manajer membuat keputusan-keputusan yang tidak populer. Keputusan tersebut bisa
saja berseberangan dengan budaya kerja perusahaan. Tidak menjadi masalah, di sinilah
letak tantangan terbesar manajer untuk dapat menghasilkan budaya organisasi
yang baru. Dalam manajemen proses ini dikenal dengan banyak istilah, seperti
business process reenginering atau setting mindset, atau burning platfrom and renew
one.
Hasil
dari keputusan baru dapat ditentukan setelah dijalankan. Manajer yang baik tentunya
memiliki komitemen untuk menjalankan keputusan sampai pada saat hasil dari
keputusan dievaluasi. Bisa saja keputusan tersebut gagal. Kegagalan dapat
menjadi sebuah pengalaman yang berati untuk memikirkan langkah dan strategi
baru. Pada hampir semua kasus, ide-ide cemerlang justru timbul ketika
perusahaan mengalami kesulitan dan masalah. Di sinilah letak pentingnya
sensitifitas bisnis, komunikasi, knowledge management, dan teamwork. Komponen-komponen
tersebut terbukti dapat menjawab pelaksanaan keputusan yang telah dibuat oleh
manajer.
Manajer
dalam menjalankan perusahaan harus siap menghadapi risiko. Oleh sebab itu, selain
membuat keputusan manajerial dalam bidang operasional perlu juga dilakukan
manajemen risiko terhadap operasional dan keputusan yang telah dibuat.
Perkembangan dan operasi perusahaan pada dasarnya harus menjalani siklus
bisnis. Sampai pada saatnya, perusahaan mungkin akan berada di bawah, tetapi dengan
keputusan yang tepat perusahaan harus mampu bangkit kembali mungkin dengan perubahan
pada platform ataupun kebijakan yang diterapkan.
Masa
depan tidak dapat diprediksi dengan tepat oleh proses pengambilan keputusan
dengan teknik secanggih apapun juga. Yang mungkin dilakukan oleh para manajer
profesional adalah mengantisipasi dengan penerapan manajemen yang tepat.
Berbagai teknik dan metode manajemen modern tetap menekankan bahwa perusahaan harus
berani mengambil risiko dan menanggung risiko, tetapi dengan memperhatikan
usaha untuk memperkecil risiko dan impac dari beragam
risiko tersebut.
risiko tersebut.
Seberapa
hebatnya manajer yang menjalankan tugas tidak akan berarti apa-apa tanpa
dukungan dari para pekerja di dalam perusahaan. Manajer berfungsi mengarahkan,
mengendalikan, mengawasi, dan melakukan evaluasi terhadap rencana-rencana yang
telah ditetapkan. Operasi tetap kembali kepada para karyawan dan unit kerja. Rasa
memiliki perusahaan, karisma, dan kepemimpinan sangat penting bagi para manajer
untuk dapat membuat programnya dapat berjalan dan dilaksanakan dengan baik oleh
para karyawan. Hasil akhirnya tentu saja perusahaan mendapatkan tujuannya:
profit dan satisfaction bagi karyawan serta customer satsfaction and customer
loyality.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar