Sabtu, 03 Mei 2014

Pengambilan Keputusan


Untuk artikel kali ini saya menjelaskan mengenai Pengambilan Keputusan. Pada dasar nya Pengambilan keputusan itu sudah kita praktekan setiap hari dan setiap saat.



Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Contoh : Ada seorang pengemudi motor terjatuh didepan anda. Anda akan Menolong atau tidak.  Lalu anda berfikir untuk membantu nya, itu semua proses pengambilan keputusan secara langsung.

5 Dasar Dalam Pengambilan Keputusan
George R. Terry menyebutkan 5 dasar   dalam pengambilan keputusan, yaitu:
Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan  yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.  Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif  kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.

Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.

Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik),  tetapi  dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
  1. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
  2. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
  3. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
  4. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
  5. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Jenis – Jenis Keputusan dalam Organisasi
Pada dasar nya Keputusan dalam organisasi ada 2 yaitu Keputusan yang sudah direncanakan atau rutin dan Keputusan Insidential(Di luar rencana). Namun dalam organisasi juga ada jenis- jenis yang lain diantara nya :
a)      Gaya Direktif
      Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.

b)     Gaya Analitik
      Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang  kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.

c)      Gaya Konseptual
      Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

d)     Gaya Perilaku
      Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Ada pula faktor – faktor yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, faktor tersebut terdiri dari 6 faktor yaitu : Faktor Fisik, Emosional,Rasional, Praktikal, Interpersonal dan Struktural.
1.      Faktor Fisik
Faktor ini menjelaskan bahwa fisik untuk pengambilan kebutuhan juga sangat dibutuhkan. Dikarenakan fisik yang bugar akan memperlancar pemikiran dan membuat diri kita bersemangat.
2.      Faktor Emosional
Emosional sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Jika kita mengambil keputusan dengan emosi yang kurang baik maka akan terjadi penyesalan dan sebaliknya jika emosi kita sedang tenang dan berfikir secara benar maka tidak akan ada penyeselan di kemudian hari.
3.      Faktor Rasional
Dalam Pengambilan Keputusan kita juga harus berfikiran secara logis atau pemikiran yang sehat.
4.      Faktor Praktikal
Pengambilan keputusan secara praktis dan Logis
5.      Faktor Interpersonal
Pengambilan keputusan didalam diri sendiri atau pemikiran sendiri.
6.      Faktor Struktural
Pengambilan Keputusan secara terstruktur didalam pemikiran yang nanti nya akan digunakan pemikiran itu.
Implikasi manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya
yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.


Sumber :
1)      (http://teoru.blogspot.com/2013/05/pengambilankeputusan-dalam organisasi_445.html : SETIOKO, AJI.  Pengambilan Keputusan Dalam Perilaku Organisasi. UNNES (Universitas Negeri Semarang), 2010.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar