Untuk artikel kali ini saya menjelaskan mengenai Pengambilan Keputusan. Pada dasar nya Pengambilan keputusan itu sudah kita praktekan setiap hari dan setiap saat.
Pengambilan keputusan
dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan
(aksi) atau suatu opini
terhadap pilihan.
Contoh : Ada seorang pengemudi motor terjatuh didepan anda. Anda akan Menolong atau tidak. Lalu anda berfikir untuk membantu nya, itu semua proses pengambilan keputusan secara langsung.
5 Dasar Dalam Pengambilan
Keputusan
Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah
pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya
subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski
waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan
yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki
seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan
untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas
(otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas,
mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan
yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta
empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta,
tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio,
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu,
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam
keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat
beberapa hal sebagai berikut:
- Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
- Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
- Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
- Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
- Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
Jenis – Jenis Keputusan dalam
Organisasi
Pada dasar
nya Keputusan dalam organisasi ada 2 yaitu Keputusan yang sudah direncanakan
atau rutin dan Keputusan Insidential(Di luar rencana). Namun dalam organisasi
juga ada jenis- jenis yang lain diantara nya :
a) Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya
direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas
dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis,
pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif
juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka
berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka
menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya
kepemimpinan otokratis.
b) Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik
mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat
serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya,
mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak
informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga
memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru
atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya
kepemimpinan otokratis.
c) Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya
konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan
peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan
masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.
Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk
mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil
keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan
cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi,
pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis
dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
d) Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya
perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan
peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik
dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat.
Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi
verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya
peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai
kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat
keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Ada pula faktor – faktor yang akan mempengaruhi
pengambilan keputusan, faktor tersebut terdiri dari 6 faktor yaitu : Faktor
Fisik, Emosional,Rasional, Praktikal, Interpersonal
dan Struktural.
1.
Faktor Fisik
Faktor
ini menjelaskan bahwa fisik untuk pengambilan kebutuhan juga sangat dibutuhkan.
Dikarenakan fisik yang bugar akan memperlancar pemikiran dan membuat diri kita
bersemangat.
2.
Faktor Emosional
Emosional
sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Jika kita mengambil keputusan
dengan emosi yang kurang baik maka akan terjadi penyesalan dan sebaliknya jika
emosi kita sedang tenang dan berfikir secara benar maka tidak akan ada
penyeselan di kemudian hari.
3.
Faktor Rasional
Dalam
Pengambilan Keputusan kita juga harus berfikiran secara logis atau pemikiran
yang sehat.
4.
Faktor Praktikal
Pengambilan
keputusan secara praktis dan Logis
5.
Faktor Interpersonal
Pengambilan
keputusan didalam diri sendiri atau pemikiran sendiri.
6.
Faktor Struktural
Pengambilan Keputusan secara terstruktur
didalam pemikiran yang nanti nya akan digunakan pemikiran itu.
Implikasi manajerial
Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat
merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunyayang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Sumber :
1)
(http://teoru.blogspot.com/2013/05/pengambilankeputusan-dalam
organisasi_445.html : SETIOKO, AJI. Pengambilan Keputusan
Dalam Perilaku Organisasi. UNNES (Universitas Negeri Semarang), 2010.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar